IMAJI.CO.ID – Muda, energik, dan kreatif. Beginilah ungkapan Darma Wijaya terhadap sosok almarhum William alias Ayen. Ungkapan itu disampaikannya kepada keluarga almarhum di kediaman duka, Jalan Vihara Nomor 48, Tebing Tinggi.
Kabar meninggalnya Ayen cukup mengejutkan masyarakat Serdang Bedagai. Tidak sedang sakit alias sehat bugar. Beberapa hari belakangan, almarhum aktif latihan berkuda. Tidak hanya di stable, terkadang ia juga membawa kudanya berjalan mengitari kampung sekitar. Rabu, 5 Agustus 2024 pun menjadi hari terakhirnya menunggangi kuda. Ia dikabarkan meninggal pada Kamis (6/9) pagi setelah menjalani perawatan intensif pasca jatuh tertimpa kuda yang sedang ia tunggangi.
Dalam video yang beredar, pria kelahiran 1983 ini terjatuh saat sedang persiapan berkuda di area parkiran Jericho Stable miliknya. Kuda putih yang ditungganginya tiba-tiba memberontak. Ayen kehilangan keseimbangan, terjatuh, bersamaan dengan kudanya.
“Saya cukup kaget mendengar kabarnya dan langsung menuju rumah sakit di Medan malam harinya. Sempat berbincang dengan keluarga dan dokter disana. Kamis pagi, saya mendapat kabar bahwa Ayen sudah tiada. Sempat tidak percaya, tapi kematian memang tidak bisa disangka waktunya,” ungkap Darma Wijaya saat menghadiri persemayaman Ayen, Jumat (6/9).
Pria yang akrab disapa Wiwik ini, menganggap sosok Ayen adalah anak muda yang energik dan kreatif. Kecintaannya terhadap berkuda membantu mempromosikan Serdang Bedagai di kancah nasional.
“Anak muda yang terus menyumbangkan ide. Dia pernah bercerita dengan saya bahwa stable ini dibuat bertujuan untuk mempromosikan Serdang Bedagai. Sejumlah kejuaraan berkuda sudah pernah dibuat hingga akhirnya resmi dinyatakan sebagai salah satu venue PON sekarang,” sambungnya.
Jericho stable didapuk sebagai salah satu venue cabor berkuda pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, tepatnya pada jenis pertandingan equestrian mulai 10-18 September mendatang.
Bukan hanya berkuda, Jericho Stable yang berada di Jalan Pasar Baru, Desa Firdaus, Sei Rampah ini juga dilengkapi dengan wahana outbond segala usia serta kolam renang.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, saya mengucapkan turut berduaka sedalam-dalamnya, atas meninggalnya adik kami tercinta, Ayen. Ya, dia sudah kami anggap sebagai adik kami karena selalu meminta saran apa yang bisa disumbangkannya untuk Serdang Bedagai lebih baik lagi. Energik dan kreatif. Kami sayang dengan dia, tapi ada yang lebih sayang lagi ternyata. Duka keluarga terasa duka kami juga. Mudah-mudahan, doa kami dapat menenangkan dia disana,” pungkasnya.
Tokoh masyarakat Budi Sumalim turut menuturkan bahwa gurat senyum Ayen masih berbekas di benaknya. “Ramah dan penuh tata krama pada kami yang tua. Kami kehilangan sosok yang selalu tersenyum saat bertemu kapan pun waktunya,” ucapnya. (IMAJI.CO.ID/NF)
