Gagal Umroh, Ratusan Calon Jemaah Lapor ke Polda Sumut

Ratusan jemaah umroh melaporkan kasus penipuan yang dilakukan perusahaan travel ke Polda Sumut. Imaji/Eko

IMAJI.CO.ID – Ratusan calon jemaah umrah menyampaikan kekecewaannya saat menyadari menjadi korban penipuan perusahaan travel. Melalui Sartini dan Yanti selaku marketing, ratusan jemaah umrah itu melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Utara.

Sartini tak urung menyampaikan situasi tertekannya saat ini. Sebab ia dan Yanti yang menjadi marketing/perantara sebelumnya sangat percaya dengan perusahaan Travel yang berada di Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang. Begitu pula dengan ratusan jemaah umrah yang percaya dengan Sartini.

“Untuk korban yang belum berangkat sekitar 250 orang. Jadi kami ini dikuasakan oleh para jemaah-jemaah kami untuk mengurus kasus ini ke ranah hukum,” kata Sartini saat melapor ke Polda Sumut.

Ia menambahkan, mereka menyadari telah menjadi korban penipuan setelah keberangkatan ke tanah suci diundur dengan alasan reschedule pesawat, yang awalnya berangkat pada 21 September menjadi 26 September.

Menjelang dua hari keberangkatan yang ditunda itu, para jemaah melakukan berbagai persiapan. Namun menurut Yanti, perusahaan tersebut tidak memberikan informasi terkait teknis keberangkatan sehingga membuat para jemaah bingung.

“Berikutnya salah satu jemaah kami dari Stabat datang ke kantor dengan tujuan mengambil koper untuk keberangkatan Oktober. Namun kecewanya di tanggal 24 September itu kantor sudah tutup, sehingga diformasikan kepada saya bahwasanya kantor tersebut sudah tidak ada orang lagi. Padahal biasanya kalau kantor tutup diinformasikan kepada kami,” beber Sartini.

Memastikan hal itu, Sartini segera menghubungi karyawan di perusahaan travel tersebut. Namun tidak ada satu pun yang merespon, termasuk sang owner.

“Saat itu jamaah kita yang dari daerah Kisaran meluncur ke Medan. Sesampainya di kantor tak ada satupun orang. Dan memang benar, tidak ada yang bisa dihubungi. Kantornya saat itu digembok,” timpal Yanti yang juga merupakan perantara jemaah terhadap perusahaan tersebut.

Ia menambahkan bahwa untuk terus memastikan, mereka menunggu di depan kantor tersebut sampai satu malam. Paginya, segala upaya mereka yang mencoba menghubungi perusahaan akhirnya direspon.

“Mereka bilang, bahwa keberangkatan tanggal 26 September ditunda. Saat kami tanyakan sampai kapan akan ditunda, mereka tidak bisa memastikan tanggal berapa kembali diberangkatkan dengan alasan mereka sudah kehabisan dana. Alasan lain, mereka ditipu oleh broker hotel. Namun setelah kami meminta mana kwitansi pembayaran invoice, mereka tidak bisa menunjukkannya. Tidak ada,” cerita Sartini.

Di sinilah timbul kecurigaan para marketing dan jemaah umrah dan menduga bahwa modus perusahaan melakukan seperti ini telah berjalan lama. Mereka pun mantap melaporkan perkara ini ke Polda Sumut. Karena ratusan jemaah telah mendesak kapan mereka diberangkatkan.

Sebelumnya, yang membuat para jemaah tertarik ialah promo umrah yang cukup murah. Berikut juga beserta diskon yang mereka tawarkan. Sartini sendiri menjadi marketing di sini belum setahun. Namun sebelumnya ia sudah 3 kali memberangkatkan jamaah, dan semuanya berjalan lancar.

“Saya berangkatkan di Januari Februari sama Agustus, keberangkatannya aman bahkan setiap kali berangkat semakin bagus. Inilah yang membuat kami para marketing percaya diri untuk mempromosikan perusahaan ini. Ya namanya kita sesama muslim yang kalau ada travel bagus travel amanah, kita pasti mempromosikannya,” tuturnya.

Namun pada keberangkatan bulan September dan Oktober, ia diduga ditipu. Dari total 250 jemaah, masing-masing mereka telah membayar lunas dan siap untuk berangkat. Jika ditotal, maka jumlah kerugian yang dialami cukup besar.

“Untuk kerugiannya setiap jemaah menanggung Rp18 juta hingga Rp38 juta. Total nilai kerugian (250 jemaah) mencapai Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Jamaah tersebut macam-macam, dari Medan, Kisaran, Rantau Prapat, Batubara, ada juga orang-orang Medan yang kerja di Makassar, dari Langsa, Aceh, bahkan Kutacane,” pungkas Sartini.

ADVERTISEMENT