Dari Tukang Cuci Motor Sampai Jadi Pemilik Bengkel Harley

BERSAMA KESAYANGAN: Ogek berpose dengan Harlye Davidson kesayangannya tipe Heritage Softail. (Imaji/Andi Firmansyah)

Tak ada yang tak mungkin bagi Rijaldi alias Ogek. Ia bisa membuktikan bahwa kerja kerasnya tak pernah sia-sia. Dari seorang yang sehari-harinya bekerja mencuci dan mengelap motor Harley Davidson, kini malah menjadi satu-satunya pemilik bengkel Harley di Kota Medan.

IMAJI.CO.ID, MEDAN – menjelang magrib, Selasa (16/7/2024), aktivitas MBJ Garage yang berada di Jalan Pinang Baris Medan terlihat begitu sibuk. Dua teknisi tampak sedang memperbaiki satu unit motor Harley yang berada di rumah toko (ruko) dengan lebar 4 meter tersebut. Sementara di ruko sebelahnya yang menempel dengan rute tersebut, ada tiga lelaki sedang menunggu di kursi yang disediakan.

Ketiganya sesekali bercengkrama dengan Ogek, sang pemilik bengkel MBJ Garage. Dengan celana panjang jeans yang digulung, Ogek menjawab beberapa pertanyaan mereka. Sesekali ia juga melihat beberapa teknisinya yang sedang memperbaiki motor Harley Davidson sedang rusak.

BERBAGAI TIPE: Mulai dari tipe sporster, roadglide, ultra, police, hingga goldwing mampu diatasi keluhan dan perawatan berkala di bengkel miliknya. (Imaji/ Andi Firmansyah)

Kepada Imaji.co.id, Ogek bercerita bahwa MBJ Garage ini ia dirikan sejak 2015. Ketika ia diberhentikan (PHK) dari Mabua Harley Davidson Medan. Proses PHK itu membuat ia berpikir keras. “Satu bulan saya sempat luntang lantung juga. Cuma berjiwa besar sajalah. Semenjak saat itu saya buka usaha kecil-kecilan di rumah saja. Karena kan banyak kawan-kawan yang punya Harley,” kata Ogek.

Menjadi teknisi di Mabua Harley Davidson Medan membuat ia banyak belajar banyak mengenai Harley Davidson. Ia mengaku semuanya belajar secara otodidak. Awalnya ia bekerja di PT Alam. Lebih kurang sekitar tahun 2005. Di tahun itu, ia bantu mengutak-atik Harley Davidson milik mantan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.

DITANGANI AHLINYA: Dalam beberapa kondisi, tidak jarang ogek menangani langsung keluhan pelanggan terhadap motor harley mereka. (Imaji/Andi Firmansyah)

“Jadi Herley Bang Ijeck yang saya utak atik. Nyuci motor Harleynya sampai mengelap motor Harley nya. Dan dari situ kita membantu menghadirikan teknisi Harley dari Jakarta untuk servis motor-motor Harley orang Medan,” kata Ayah anak satu tersebut.

Motor dikumpulkan kemudian teknisi dari Jakarta didatangkan. Saat teknisi memperbaiki, ia belajar. Kemudian dibuka lah Mabua Harley Davidson di Medan sekitar tahun 2011. Saat Mabua sudah hadir di Medan, ia direkrut menjadi teknisi. Dari sini ia mendapatkan training soal Harley di Jakarta.

“Nah di sini banyak belajarnya. Lihat-lihat catalognya yang pakai Bahasa Inggris. Kalau tidak paham, saya lihat-lihat saja gambarnya. Kemudian setiap ada launching produk baru, saya dikirim ke Singapura untuk training,” sebutnya.

Pengalaman-pengalaman itu yang membuatnya lebih siap menjadi seorang pengusaha. Berawal dari usaha rumahan, sekarang MBJ Garage nya berkembang begitu pesat. Dari sini ia bisa menghidupi keluarganya. Bahkan dari sini ia membuktikan bahwa seorang pekerja yang awalnya mencuci-cuci motor Harley milik orang, kini bisa membeli motor Harley sendiri.

JANGAN MALU BERMIMPI: Dalam kesempatan ini, ogek berpesan untuk siapapun, jangan malu bermimpi. Karena dirinya saja yang tadinya sebagai tukang cuci motor harley, bisa memiliki motor Harley Davidson. (Imaji/Andi Firmansyah)

Ada empat koleksi motor Harley nya saat ini. Keempatnya yakni tipe Sportster, Softail Electra, Police dan Ultra. Sebenarnya 2015 sebelum ia di PHK, ia sudah mulai menabung membeli Harley. Dan sekarang koleksinya memang bertambah.

“Jadi ada yang punya istri dan ada juga yang punya anak. Karena memang dari dulu sudah saya niatkan juga untuk membeli Harley. Kita hobi, kita suka ya beli lah. Apalagi kita bergelut di dunia ini,” ucap penghobi Harley yang pernah touring sampai Australia tersebut.

Apa yang diraih Ogek, bukan tidak mungkin bisa di raih juga oleh masyarakat lainnya. Sesuatu yang digeluti dengan serius, maka membuahkan hasil. “Yang terpenting kita jujur. Tidak pernah “mengolah” orang. InsyaAllah bisa sukses,” ucapnya. (Nirwan Sukartara)

ADVERTISEMENT